AMBILPERAN.ID — Relawan Posko Siaga Lebaran 2024 Markas Palang Merah Indonesia (PMI) Pasaman Barat, Sumatera Barat, memberikan bantuan medis berupa pertolongan pertama bagi masyarakat pengunjung sejumlah objek wisata di daerah itu.
Kepala Markas PMI Pasaman Barat, Rida Warsa STP, pada Minggu 14 April 2024 mengatakan, sejak diterjunkan sejak hari pertama pada lebaran H+1, pihaknya sudah menangani giat medis pertolongan pertama sebanyak 7 kasus.
“Yang terbaru pada hari ini relawan kami menangani satu kasus luka robek parah di kepala yang menimpa pengunjung usia anak yang berumur 8 tahun, saat bermain di Kolam Renang Olala Pasaman Baru, Kecamatan Pasaman,” ungkap Rida.
Pada respon tersebut, penanganan dilakukan oleh relawan atas nama Asni Putri Yanti bersama Wita Karmila dengan melakukan langkah pertolongan pertama berupa pembersihan luka dan segera merujuknya ke rumah sakit Yarsi Ibnu Sina yang berada cukup dekat dari lokasi penanganan.
Menurut Rida, untuk kasus lain yang menonjol adalah pembersihan luka di ibu jari kaki salah seorang pengunjung dewasa tak sengaja terlindas ban mobil yang ingin parkir di kawasan objek wisata air Mountain View Kecamatan Luhak Nan Duo.
“Respon tersebut ditangani oleh relawan atas nama Wiranda Pratomo yang saat itu sedang melaksanakan tugas siaga lebaran di objek wisata tersebut,” jelasnya.
Terkait langkah Markas PMI untuk menerjunkan 60 orang relawannya untuk melakukan giat kemanusiaan dalam operasi Siaga Lebaran 2024 serta Siaga Bencana, mendapat tanggapan positif dari masyarakat setempat.
Seperti dikatakan pengelola Objek Wisata Mountain View di Kecamatan Luhak Nan Duo, Eristo, yang mengaku sangat terbantu dengan kehadiran relawan PMI di objek wisata yang dikelolanya.
“Sejak 5 tahun terakhir kami memang selalu meminta kehadiran relawan PMI untuk turut membantu kami saat libur lebaran untuk menangani giat pertolongan pertama terhadap kecelakaan kecil yang mungkin saja terjadi sewaktu-waktu,” ungkapnya.
Menurut Eristo, dalam kemitraannya selama ini pihaknya mampu menekan peluang terjadinya peristiwa menonjol dan salah satunya karena adanya keaktifan relawan PMI di lapangan, yang turut membantu upaya pengamanan khususnya bagi keselamatan pengunjung.
Ia berharap, kedepan pihak Markas PMI Pasaman Barat bisa lebih meningkatkan kapasitas para relawan yang sudah baik agar mampu juga menangani respon “Life Rescue” yang sangat dibutuhkan oleh pengelola wisata air seperti Mountain View.
“Sejauh yang kami amati, para pengunjung akan jauh lebih tenang menikmati wahana yang kami kelola saat melihat kehadiran relawan PMI ditengah-tengah mereka, tentu ini juga diharapkan bisa menjadi perhatian kedepan bagi kami dan pihak Markas PMI untuk membangun pos khusus dengan penyantuman logo PMI lebih besar dan mudah dikenali,” harapnya.
Senada, dikatakan salah seorang pengunjung objek wisata air Olala Pasaman Baru Simpang Empat, Kecamatan Pasaman, Sebastian, menurutnya kehadiran relawan PMI tersebut bisa menjadi solusi cepat saat terjadi kecelakaan kecil atau respon cepat ketika ada pengunjung yang membutuhkan pertolongan.
“Saya menyaksikan hari ini bagaimana seorang anak kecil mengalami kecelakaan hingga memicu luka robek parah di kepala, beruntung ada kawan-kawan relawan yang dengan cepat melakukan pertolongan hingga korban bisa ditangani hingga dirujuk ke rumah sakit terdekat,” ungkapnya.
Terpisah, Ketua PMI Pasaman Barat, H Risnawanto SE, mengucapkan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan kepada segenap relawan oleh para mitra kerja baik unsur pemerintah maupun masyarakat.
“Khusus tentang upaya penanganan kecelakaan bahkan siaga bencana khusus objek wisata, pihak PMI juga mengaktifkan layanan patroli yang mengakses beberapa lokasi objek wisata dengan melibatkan keaktifan relawan hingga tingkat kecamatan,” sebut Risnawanto, yang juga menjabat sebagai Wakil Bupati Pasaman Barat.
Terkait upaya pengurangan risiko kecelakaan dan kebencanaan di kawasan objek wisata, ia mengajak para pengelola bersama pihak terkait agar membuat serta menerapkan rencana kontingensi yang memuat tentang risiko dan cara serta alur penanganan.
Menurutnya, hal itu sangat penting sebagai acuan bersama untuk meningkatkan pelayanan dan upaya mengurangi risiko sehingga seluruh objek wisata di Pasaman Barat masuk dalam kategori aman dan nyaman untuk dikunjungi masyarakat.
“Hal ini tentu membutuhkan keseriusan semua pihak termasuk pemerintah daerah dan swasta, sehingga pelayanan kepada masyarakat dapat dimaksimalkan lagi,” tutupnya.