AMBILPERAN.ID — Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) Usman Kansong mengajak masyarakat untuk mengakses buku elektronik informasi seputar perjalanan mudik yang disiapkan pihaknya yakni Mudikpedia.
Ini disampaikan Usman dalam talkshow GenPosting (Generasi Positive Thinking) dengan tema Jelang Liburan Panjang Lebaran: Kesiapan Transportasi dan Destinasi di Jawa Barat, Jumat (15/3/2024).
“Kami akan menerbitkan yang namanya Mudikpedia, berisi segala informasi tentang mudik, termasuk kita bisa klik CCTV jalan tol hingga peta-peta lokasi wisata yang biasa dilalui oleh para pemudik,” jelasnya.
Pada akhir 2023, Kemenkominfo telah merilis Mudikpedia sebagai platform yang mendukung perjalanan di masa libur Natal 2023 dan tahun baru 2024.
Namun, kali ini informasi yang diberikan khusus mengenai perjalananinformasi tempat istirahat atau rest area, akses menuju transportasi publik, serta informasi mengenai jalur alternatif untuk mempermudah perjalanan pemudik.
Usman kemudian mengingatkan masyarakat untuk memperhatikan segala persiapan dan perhitungan tanggal mudik guna mencegah penumpukan.
Ia juga mengimbau masyarakat untuk mudik menggunakan berbagai opsi angkutan umum guna menghindari penggunaan kendaraan roda dua yang berbahaya untuk perjalanan jarak jauh.
“Lebih baik kita mudik dengan kendaraan umum. Banyak kementerian dan lembaga ataupun pemerintah daerah yang menyelenggarakan mudik gratis dengan transportasi umum,” ucapnya.
Dalam kesempatan yang sama Kepala Bidang Lalu Lintas Jalan Dinas Perhubungan Jawa Barat, Agus Pribadi menyampaikan bahwa persiapan lalu lintas tahun ini menitikberatkan pada pengendalian pergerakan mobilitas masyarakat saat mudik.
Ia menerangkan berdasarkan evaluasi mudik 2023 yang dilakukan pihaknya volume kendaraan yang menggunakan jalur Pantura (non tol) lebih tinggi 66% atau sekitar 2,4 juta kendaraan dibanding yang menggunakan Tol Cipali dengan 1,2 juta kendaraan. Jumlah tersebut didominasi oleh kendaraan bermotor.
“Ini dikarenakan moda sepeda motor banyak digunakan mencapai 86%,” jelas Agus.
Untuk pengendalian pergerakan mobilitas masyarakat, pihaknya akan membuat 127 posko lalu lintas dan 12 titik traffic counting yang menghitung angkutan lebaran seperti sepeda motor, mobil ringan, dan kendaraan besar.
“Penanganan jalur wisata pada H+1 lebaran juga diperlukan di sejumlah tempat, seperti Puncak, Lembang, Pangandaran, juga Pelabuhan Ratu,” pungkasnya.
__
Media Indonesia