AMBILPERAN.ID — Untuk mencegah penularan penyakit demam berdarah (DBD) di sekitar sekolah, Anggota pramuka SDN 2 Nepen, Kecamatan Teras, Kabupaten Boyolali melaksanakan kegiatan bersih-bersih sekolah dan pemberantasan sarang nyamuk, Jum’at (5/4/2024).
Diantara kegiatan tersebut seperti dengan mengubur barang bekas, menguras bak mandi, membuang air yang menggenang di sekitar sekolah serta melaksanakan penanaman tumbuhan yang bisa mencegah sarang nyamuk seperti menanam serai dan lavender.
Pelaksanakan kegiatan bersih-bersih lingkungan sekolah tersebut dimulai jam 08.00 hingga jam 10.00 WIB, sejak pagi siswa-siswi SDN 2 Nepen anggota pramuka siaga dan penggalang telah bersiap gotong royong dengan membawa peralatan bersih-bersih seperti sabit, cangkul, sapu hingga pengki.
Selain itu sejumlah tanaman pencegah nyamuk juga ditanam di depan kelas mereka dengan didampingi oleh guru kelas mereka masing-masing.
Menurut Kepala Sekolah SDN 2 Nepen selaku Ketua Majelis Pembimbing Gugusdepan Kak Sri Rahayu, mengatakan, kegiatan bersih-bersih sekolah dan pemberantasan sarang nyamuk ini sudah direncanakan beberapa waktu lalu saat ada surat edaran dari Kwarcab Boyolali tentang aksi pramuka peduli karya bakti lebaran.
“Sebelum libur lebaran tiba, anak-anak sangat antusias bisa ikut gotong royong membersihkan lingkungan sekolah, harapannya siswa kami tidak ada yang terkena DBD, maka dari itu kami secara massif mengajak anak anak untuk selalu membersihkan lingkungan sekolah baik di dalam kelas maupun di luar kelas,” ungkapnya.
Salah satu guru SDN 2 Nepen, Kak Eksani, mengatakan, kegiatan bersih-bersih sekolah dan pemberantasan sarang nyamuk atau PSN ini diikuti seluruh anggota pramuka dari kelas I hingga kelas VI serta wali kelas.
Sehari sebelumnya, peserta didik telah dihimbau untuk membawa peralatan kebersihan dan tanaman pencegah berkembangnya nyamuk seperti serai dan lavender untuk ditanam di sekitar sekolah.
Pembersihan juga menyasar kamar mandi dengan menguras bak mandi, membuang air yang tergenang di ember bekas, mengubur barang bekas hingga menanam tanaman pencegah berkembangnya nyamuk, meski aksi bersih-bersih dan PSN ini belum maksimal.
“Setidaknya sekolah kami bisa menjadi bersih dan semoga bisa mencegah nyamuk penyebab demam berdarah yang lagi dikhawatirkan saat ini,” ujar Kak Eksani, yang juga menjabat sebagai Humas Kwarcab Boyolali.
Meski kegiatan bersih-bersih dan pemberantasan sarang nyamuk dilaksanakan hanya sehari saja, namun kegiatan tersebut mendapat sambutan antusias dari peserta didik SDN 2 Nepen, salah satunya Naura Sakhi Ajieya.
“Saya sangat senang bisa ikut gotong royong bersih-bersih sekolah, tadi bawa tanaman serai untuk ditanam di depan kelas, selain itu tadi saya bawa sapu lidi untuk menyapu sekolah, semoga sekolah semakin bersih dan terhindar dari nyamuk penyebab DBD,” ujar Naura.
Gerakan aksi pramuka peduli pencegahan demam berdarah ini sudah dimulai sejak tanggal 28 Maret 2024 yang lalu usai digelarnya rapat pokjanal DBD Pemkab.
Boyolali. Kemudian ditindaklanjuti oleh Kwarcab Boyolali dengan membuat surat edaran kepada kwarran dan gugus depan agar melaksanakan gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) di lingkungannya masing-masing.
Gerakan pramuka peduli pemberantasan sarang nyamuk untuk mencegah penyakit demam berdarah dengue (DBD) tersebut sesuai edaran berakhir hari ini sabtu, 6 april 2024, namun usai lebaran harapannya kwarran maupun gugus depan dapat menggiatkan kembali gerakan bersih bersih di sekitar lingkungannya.
___Pewarta : Eksani
Editor : Amran