SURABAYA — Rapat koordinasi (Rakor) Operasi Ketupat Semeru 2024 mulai digelar. Kegiatan tersebut dipersiapkan untuk mengantisipasi arus mudik dan balik masyarakat selama Idul Fitri 1445 H.
Wilayah Jatim diprediksi menjadi wilayah perlintasan masyarakat dari ujung barat pulau Jawa ke ujung timur pulau Jawa maupun sebaliknya. Badan Kebijakan Transportasi (BKT) memprediksi jumlah pergerakan masyarakat saat musim mudik Lebaran 2024 akan mencapai 193,6 juta orang atau mencapai 71,7% dari total jumlah penduduk Indonesia.
Maka dari itu, kepolisian, Dinas Perhubungan, hingga sejumlah pihak terkait tengah membuat skema antisipasi pengamanan dalam rakor kali ini. Mengingat, mobilitas masyarakat harus dikelola dengan baik, agar dapat berjalan aman dan lancar.
Dirlantas Polda Jatim Kombes Komarudin mengatakan pihaknya telah menyiapkan sejumlah langkah progresif dari permasalahan yang kerap terjadi. Terutama di daerah yang berdasarkan analisis dan histori rawan terjadi kemacetan dan kecelakaan lalu lintas (laka lantas).
“Hari ini kami melaksanakan rakor dengan berbagai instansi, tentunya memantapkan kesiapan kita untuk mempersiapkan Operasi Ketupat Semeru 2024 yang akan berlangsung beberapa hari ke depan. Sampai saat ini sudah kita dengarkan pemaparan dari masing-masing instansi mulai dari PUPR, Dishub, Pariwisata dan ASDP, dan BMKG, bahwa apa yang telah dipersiapkan untuk operasi ketupat insyaallah kita yakin dan siap untuk menyambut pelaksanaan,” kata Komarudin usai Rakor Ops Ketupat Semeru 2024 di Hotel Wyndham Surabaya, Kamis (21/3/2024).
Sesuai jadwal dan arus lalin, Komarudin memprediksi puncak arus mudik bakal berlangsung selama 3 hari. Ia memperkirakan akan terjadi pada tanggal 5 hingga 7 Maret 2024. Sementara, puncak arus balik berlangsung selama 2 hari, yakni pada 14 sampai 15 April 2024.
“Selama Ops Ketupat, secara preventif giat Turjagwali lalu lintas dilakukan di tempat ibadah, rekreasi, hingga sentra publik. Pengecekan kondisi laik jalan kendaraan umum pengecekan kondisi pengemudi melaksanakan giat pengalihan arus lalin di titik-titik kemacetan juga akan mendirikan pos pengamanan dan pelayanan,” imbuhnya.
Ia memastikan truk hingga kendaraan berat lainnya dilarang melintas jalan nasional selama arus mudik dan balik. Apabila kedapatan ada yang melanggar, akan ditindak dan dikenakan sanksi tilang.
“Sudah ditentukan (tanggal dan durasi truk dilarang melintas dalam SE Kemenhub), tapi nanti edarannya akan kami sampaikan, ada beberapa pointer di sana yang pemberlakuannya disesuaikan dengan kebijakan wilayah. Seperti ketentuan one way dan sebagainya,” jelasnya.
“Pasti penilangan (apabila melanggar), tentu akan kami imbau, makanya jauh-jauh hari akan kami lakukan berbagai upaya sosialisasi dengan Dishub juga demikian sehingga para pengusaha tahu, yang diperbolehkan cuma kendaraan yang bawa sembako dan BBM,” imbuh Komarudin.
Sebelum pelaksanaan hari H, Komarudin menegaskan Lebaran tahun ini akan menjadi pergerakan massa seperti sebelumnya. Tak hanya di Jatim, tapi dari sejumlah daerah di Indonesia.
“Akan kita prediksi dan perhitungkan mulai dari tol Ngawi KM 575, sampai ke timur. Termasuk sebarannya ke beberapa daerah exit tol yang menjadi titik perhatian kita. Yang terpenting adalah beberapa simpul-simpul mulai dari simpang Mengkreng dan arah Banyuwangi, Ketapang,” ujarnya.
“Sebagaimana prediksi dari Kemenhub bahwa di tahun 2024 akan ada 196 juta pergerakan, di antaranya 16,2 persen atau 31 juta orang akan berada atau mengarah ke Jatim. Tentu dengan prediksi tersebut kita akan harus mempersiapkan antisipasi berbagai potensi mulai dari kemacetan, hambatan di jalan, dan bencana. Maka rakor hari ini, telah memperlihatkan kesiapan masing-masing instansi kita semua,” tandasnya.
__
Detik.com